Selasa, 19 Februari 2013

Just share and fun from 1cak.com


PASUKAN M, MENANG TAK DIBILANG, GUGUR TAK DIKENANG


PASUKAN M, MENANG TAK DIBILANG, GUGUR TAK DIKENANG



Buku “Pasukan-M, Menang tak dibilang, Gugur tak dikenang”
Buku “Pasukan-M, Menang tak dibilang, Gugur tak dikenang” merupakan buku sejarah yang mengangkat sebuah peristiwa heroik Pasukan-M dalam melaksanakan Operasi Lintas Laut dan Operasi Amfibi yang dilakukan oleh prajurit TNI AL/Tentara Keamanan Rakyat (TKR Laut) di Bali guna mengusir tentara Belanda pada tahun 1945 silam.

Ide penulisan buku ini digagas oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, M.M. medio 2012 lalu, dan ditulis oleh Iwan Santosa dan Wenri Wanhar dengan editor Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, setelah melalui proses pendalaman dan penelusuran sejarah ke lokasi tempat terjadinya peristiwa, yakni Jembrana Bali, Denpasar, Banyuwangi, Malang, Lawang, Surabaya, serta melaksanakan riset sejarah dan kepustakaan ke Nederlands Instituut voor Militaire Historie (NIMH) Den Hague, Museum KNIL Bronbeek, Arnhem KITLV Leiden, Nederlands Instituut voor Oorlog Documentatie (NIOD) Amsterdam, serta didukung oleh berbagai dokumen dan foto dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Arsip Keluarga Besar Pasukan-M, dan Arsip Dinas Penerangan Angkatan Laut.

PERANG VIETNAM DALAM DESKRIPSI DAN GAMBAR


PERANG VIETNAM DALAM DESKRIPSI DAN GAMBAR


Perang Vietnam terjadi dalam kurun waktu 18 tahun, yaitu antara 1957 hingga 30 April 1975. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar di Vietnam, yakni Komunis dan Liberal. Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara).

Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, RRC dan Korea Utara mendukung Vietnam Utara yang berpaham komunis. Total kekuatan Vietnam Selatan adalah 1.200.000 personel (1968) dan Vietnam Utara total 520.000 personel (1968). 

GARUDA III KONGO : 30 PERSONEL KALAHKAN 3000 MILISI


GARUDA III KONGO : 30 PERSONEL KALAHKAN 3000 MILISI


Kontingen Garuda
Ilustrasi. Kontingen Garuda di masa kini
Tahun 1962, Kongo, negara di belahan Bumi Afrika sedang bergolak, TNI kembali diundang untuk Misi Perdamaian PBB dengan nama Kontingen Garuda III (Konga III) di bawah pimpinan Letjen TNI (Purn) Kemal Idris (Alm). Garuda III diambil dari dari Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur lainnya.

Pasukan ini berangkat dengan pesawat pada bulan Desember 1962, dan berada di medan tugas selama delapan bulan di bawah UNOC (United Nations Operation in the Congo). Mereka di tempatkan di Albertville. Di tempat ini telah disiapkan satu kekuatan pasukan besar, yang terdiri dari 2 batalyon kavaleri. Sedangkan Batalyon Arhanud di tempatkan di Elizabethville, yang menjadi wilayah kekuasaan tiga kelompok milisi yang ingin memisahkan diri, di bawah pimpinan Moises Tsommbe dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu.